Modal SK dan Sejarah Keterlibatan Dekan, BEM FKIP Berhasil Gugurkan Janji Rektor



SUBANG - Bermodalkan Surat Keputusan (SK) dan sejarah keterlibatan Dekan masa lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Subang leluasa mengklaim permanen ruang samping kelas belajar sebagai sekretariat. Selasa, (06/08/2019).

Pergantian pengurus pada juli lalu serta akan di adakannya akreditasi jadikan hal dasar untuk BEM FKIP miliki sekre. Kabinet periode 2019-2020 dituntut untuk lebih aktif di kegiatan internal. Hal ini menjadi tugas pengurus Bem baru, bukan hanya perihal mendapatkan, tapi juga mempertahankan.

"Tentu saja ini menjadi tuntutan untuk kami sebagai pengurus Bem, karena dengan kami memiliki sekre, kami juga harus mempertahankan dengan mengisi kegiatan sehari-hari" kata Daniel (ketua Bem Fkip, smstr 5).

Sementara itu, pihak rektorat belum mengeluarkan kebijakan apapun setelah mendengar tentang SK yang dimiliki Fkip.
Fakultas lain juga mengetahui hal ini, seperti Fasilkom, Hukum, dan Fikom.
"Kami punya SK ruangan tersebut, itupun sudah ada sejak lama peninggalan alm dekan kami yang dulu, makanya kami ambil alih kembali" lanjutnya, Daniel..

Dengan diambil alih kembali ruangan ini menjadi sebuah kejanggalan karena ruangan tersebut dijanjikan rektorat untuk Relokasi ruangan US Radio.


Maraknya pembangunan di wilayah belakang kampus 1 Universitas Subang, sudah 3 tahun ini mengalami perubahan-perubahan posisi dan otorisasi ruangan yang mengikuti dari perpindahan-perpindahan ruang Fakultas-fakultas yang ada. Sedangkan ruangan yang diklaim sebagai warisan leluhur oleh BEM FKIP tersebut sekarang ini berada di blok otoritas Fakultas Ilmu Komunikasi. Sedangkan sebelumnya BEM FIKOM yang juga mengajukan ruangan sekretariat BEM di blok otoritas FKIP mendapatkan penolakan, dengan alasan blok-blok yang sudah ditetapkan sesuai pembangunan yang berjalan.

“Dahulu kita mengajukan ruangan di atas yang jajaran FKIP itu ditolak, katanya gak boleh itu untuk FKIP, sekarang kita diberikan oleh rektorat sebagai pergantian dari ruangan radio yang dialih fungsikan, eh tetap masih diambil juga. Sebenarnya kalau kita tidak terlalu memperdulikan soal ruangan itu, lah itu ruangan kan kita itu diinstrusikan untuk mengisinya. Selain itu, lebih dari satu tahun ruangan yang sekarang itu tidak dipakai oleh mahasiswa, ruangan itu hanya jadi warung saja, tidak difungsikan sebagai ruang administrative ataupun ruang gagasan dan kegiatan bagi mahasiswa, sangat mubazir.” Kata Iqbal mahasiswa FIKOM.

Komentar