9 TANDA KAMU SEDANG BERADA DI FASE QUARTER LIFE CRISIS



Quater Life Crisis merupakan istilah psikologi yang merujuk pada keadaan emosional yang umumnya dialami oleh orang dengan usia 20-30 an. Krisis ini dipicu oleh tekanan yang dihadapi baik dari diri sendiri atau lingkungan, belum memiliki tujuan hidup yang sesuai dengan nilai yang diyakini, serta banyak pilihan dan kemungkinan, sehingga bingung untuk memilih.
Sebenarnya QLC ini tidak hanya dialami oleh orang-orang yang memasuki usia puluhan, sebab mulai bermunculan banyak kasus bahwa para remaja belasan mengaku sering merasakan yang namanya Quarter Life Crisis. Jadi, sebenarnya apa saja sih tanda-tanda QLC ini?
Nah, berikut ini 9 gejala umum yang biasanya terjadi pada seseorang yang sedang berada di fase Quarter Life Crisis atau Krisis Seperempat Abad.
1. Mulai mengkhawatirkan masa depan
Saat berada dalam fase ini, terkadang beberapa orang mulai memikirkan masa depan secara berlebihan. Banyak sekali ketakutan yang muncul karena merasa tidak memiliki apa pun untuk bekal di masa depannya kelak. Biasanya, kecemasan yang berlebihan itu juga memicu depresi, bahkan tak jarang anxiety.
2. Mulai mempertanyakan tujuan hidup
Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa tentunya memiliki tujuan tertentu. Tujuan hidup itu sering sekali menjadi hal paling krusial untuk menentukan kualitas hidup seseorang, karena sejak kecil manusia sudah sering sekali disodorkan pertanyaan. “Apa cita-citamu?” 
Beberapa orang bisa menjawabnya lantang, sementara beberapa lagi hanya termenung memikirkan sebenarnya ia mau menjadi apa dimasa depan? Apa tujuannya hidupnya? Kondisi itu semakin rumit ketika seseorang mulai memasuki usia dua puluh tahun-an dan mendapati diri sendiri belum menemukan apa pun, meskipun susah-payah melakukan segala hal agar bisa mendapatkan tujuan hidupnya sendiri.
3. Merasa tidak bahagia
Apa pun keadaanmu saat ini. Baik atau buruk, kamu merasa bahwa hormon dopamin-mu sama sekali tidak seantusias saat kamu masih berada diusia anak SMA. Kamu merasakan kosong dan hampa, seolah perasaan bahagia itu tidak pernah benar-benar nyata. Kamu mulai menyesali segala hal dan berharap siklus hidupmu kembali terulang pada masa kanak-kanak, sebab merasa hanya dalam fase itulah kebahagiaan terasa lebih sederhana.
4. Sosial Media membuatmu tertekan
Kamu mulai membandingkan hidupmu dengan orang lain, menganggap kalau kamu adalah serendah-rendahnya manusia. Melihat orang seusiamu sudah menjadi seseorang, temanmu menemukan pasangan hidup, berkeliling ke tempat-tempat seru, dan mereka semua terlihat bahagia dalam akun media sosialnya. Sementara dirimu, hanya menjadi saksi mata kebahagiaan mereka dan kamu mulai merasa tertekan. Merasakan bahwa dirimu benar-benar worthless, hopeless, dan tidak mempunya privilage dalam hidup ini.
5. Lingkungan pertemananmu berubah
Dulu, ketika masih SMA. Temanmu banyak, mengaku akan bertahan sampai hari tua. Hingga kalian lulus dan mengambil jalan masing-masing. Jangan kan bermain bersama, sekadar bertegur sapa lewat chat saja sudah tidak pernah. Akhirnya kamu sadar, bahwa semakin dewasa lingkungan pertemananmu menyempit. Kamu lebih banyak menghabiskan waktu sendirian atau berdiskusi dengan rekan-rekan sebatas formalitas saja. Selebihnya sendirian itu menjadi sebuah kebiasaan yang mulai terasa nyaman.
6. Kurangnya motivasi dari diri sendiri
Selamat, kamu sudah berada di fase titik terendah. Di mana kamu merasa sudah benar-benar lelah menjalani hidup ini. Terkadang ingin menyerah, lagi pula sudah tidak ada sesuatu yang membuatmu termotivasi untuk bangkit. Semuanya terasa melelahkan dan dirimu sudah benar-benar kehilangan semangat.
7. Selalu dihadapkan dengan masalah
Manusia hidup identik dengan masalah. Mustahil, jika hidupnya mulus terus tanpa adanya konflik berarti. Nah, tetapi saat kamu berada di fase QLC. Masalah yang kamu hadapi rasanya tidak berhenti-berhenti. Satu belum beres, sudah muncul masalah lain. Hal itu membuatmu frustasi setengah mati.
8. Takut akan kegagalan
Di usia memasuki kepala dua. Sudah berapa kali kamu merasakan kegagalan? Tentunya tidak sekali-dua kali dong, ya. Puluhan atau mungkin ratusan. Hingga kamu merasa traumatis untuk mencoba hal baru atau mengompetisikan kemampuanmu.
9. Setiap hari selalu berdebat dengan pikiran
Fase QLC kadang menjadi siklus hidup yang membuatmu merasa kalau dirimu sendiri adalah musuh terbesarnya. Kamu merasa tidak selaras antara pikiran dan hati, hingga menciptakan perdebatan hebat dan tak jarang membuatmu merasa tertekan.
Nah, itu dia 9 tanda umum saat seseorang berada di fase Quarter Life Crisis. Apakah sembilan tanda tersebut sedang kamu alami?
 
Penulis : Nurul Vitrya Zuliyanti

Komentar